Monday, March 30, 2020

Proposal PhD: Framework of Artificial Intelligence Energy Management in Institutional of Higher Education (IOHE) in Malaysia Perspective



Kali ini posting aku berkaitan kertas cadangan PhD aku dalam AI dan juga Energy Management. Sebolehnya aku nak cari satu kajian atau topik yang uptrend dan mudah untuk dapatkan maklumat, data dan akses. Fikir punya fikir dapatlah topik berkaitan dengan kerjaya aku dan juga minat aku iaitu Energy Management, cuma yang baru pada aku perkataan Artificial Intelligence (AI). Tapi apa ada hal, maklumat dan ilmu boleh kita cari dan perolehi dari pelbagai sumber, nak dengan tak nak buat je

Aku punya WEAKNESS aku ialah menulis dan mengolah ayat tak kira dalam BM ke BI ke? Untuk aku huraikan sesuatu perkara memang agak kaku dan juga mengambil masa lama. Tapi STRENGTH aku ialah semanagat untuk aku lalui proses dan juga aura-aura positif yang ada di keliling aku. Pada mulanya aku untuk menulis kertas cadangan PhD, perkara pertama aku perlu buat ialah template. Puas aku Google cari berkaitan template dan macam-macam versi keluar dan makin serabut pulak nak ikut yang mana satu

Last, aku recce dari kawan aku nak tau macam format UPSI punya. Kadang-kadang kita cari punya merata tapi kita tak sedar yang depan mata dah tersedia untuk kita gunakan. Macam itulah dulu aku punya fikir dan analisa mana universiti yang best untuk aku sambung, tapi rupanya universiti yang aku bekerja ini ada ruang dan peluang untuk aku lalui proses PhD ini. Orang kata kita selalu sangat berfikir sampai merumitkan keadaan sehingga kita tak jumpa jalan keluar

Ini format yang aku guna:

1.0 Field of Research
2.0 Topic Research
3.0 Background
4.0 Objectif of Study
5.0 Methodology of Study
6.0 Work Schedule
7.0 Brief Bibliography 


1.0   Field of Research
Artificial Intelligence in Energy Management

2.0   Topic Research
The framework of Artificial Intelligence Energy Management in Institutional of Higher Education (IOHE) in Malaysia Perspective

Keyword: Artificial Intelligence, Energy Management, Energy Auditing, Utility, Higher Learning of Education, Building Automation, SEDA, Suruhanjaya Tenaga

3.0   Background
The energy policy of Malaysia is determined by the Malaysian Government which address issues production, distribution and consumption. The Suruhanjaya Tenaga (ST) acts as the regulator while other players in the energy sector include energy supply and Service Company, research, and development institution, and consumers.
Artificial Intelligence (AI) in a very simplified explanation is adaptive computer systems that through dynamic learning can adjust automatically without human aid to perform tasks far quicker and more efficiently than humans alone will be ever capable of. The role of AI not just in the energy sector but in general is to develop systems that can take all the things that humans are good at and combine them with things computers do best
Artificial Intelligence (AI) has been area of active research for many decades, with a central theme of producing machines that have intelligence. For example the mathematician Alan Turing was involved in the development of Manchester mark I computer and in the question how to judge the intelligence of a machine. His speculation on the latter led to which is now called the “Turing Test”. Knowledge-based systems have found their way into many application domains such as medicine, law, geographical mappings to name a few.
The example application domains of knowledge-based system/expert system application is legal support system, prediction and forecasting, power system planning, railway route planning, financial accounting, computer-aided design, equipment configuration, crisis management, a scheduling application, scheduling railway crew assignment, planning and design in manufacturing etc.
A method and system are provided for auditing, monitoring and controlling the energy consumption within the utility. Energy consumption data is obtained from a series of modules monitoring and controlling a variety of physical conditions such as ambient light, temperature, pressure, air velocity, cooling and heating, and devices. These modules transmit energy consumption and physical conditions data over a wireless personal area network (WPAN) through a transceiver. A central control station obtains the energy consumption data and stores it in an energy management solution to reduce energy consumption and costs by applying ruled based artificial intelligence to the stored energy consumption data in conjunction with information from the internet. In one embodiment the energy management solution can automatically control devices to effectively conserve energy

4.0   Objective of Study
4.1   to study different types of Artificial Intelligence and machine learning
4.2   to determine how Artificial Intelligence can be integrated into management and control of energy efficiency
4.3   to define the association between Artificial Intelligence and Energy Management
4.4   To clarify some of the benefits and challenges of adopting Artificial Intelligence in Energy Management.

5.0   Methodology of Study
The research will use quantitative data which aid in the examination of the secondary collected data that can only be collected in numerical form. The qualitative analysis will be important to gather the information that involves the people's opinions and the interpretation of different phenomena (Jha, 2008). The research design clasps the positivism proposition thus, the researcher gets incessant data from the secondary and primary data.

Random sampling will be used to help in developing discussion for the users hence effectiveness in understanding various variables used. The main source of data for this study will be secondary data from various journals, books, magazines, and articles

The qualitative and quantitative analysis will be used after an efficient collection of data. The statistic will also be abridged to plaid its uniformly, accuracy, consistency and completeness and arranged to enable the coding process (Kothari, 2004). These thus enhance accuracy and eliminate errors as well as biases which might accrue during data analysis. The analysis of the secondary data will ensure that there is a valid evidence of how Artificial Intelligence influences energy management and control
During the research process, the researcher will ensure that the guidelines as per data collection, analysis and interpretations are adhered to without a compromise

6.0   Work Schedule
  **(Nanti aku share next post) 
7.0   Brief Bibliography

#day14 MCO #breakchain #covid19
31 Mac 2020
Kuala Lumpur 

Tuesday, March 24, 2020

KENAPA UPSI DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE???




Kenapa UPSI dan Artificial Intelligence (AI)? Pertamanya memang kedua-duanya bukan pilihan utama aku dalam meneruskan peringkat PhD sebab aku lebihkan pada melihat dan menilai reputasi sesuatu tempat dan juga minat aku dalam sesuatu bidang. 

Tapi bila aku jumpa kawan aku, pensyarah UPSI (sekarang jadi SV aku) masa lepak kat mamak jadi turning point aku ke UPSI dan A.I. UPSI ada menawarkan PhD yang bukan pendidikan (ini baru aku tahu) dan juga diskaun untuk staf yang sambung belajar. So, inilah salah satu sebab utama aku berpaling tadah ke UPSI, sebab kewangan aku kena pertimbangkan sebab bukan sahaja yuran tetapi kos-kos lain yang aku perlu hadap. Aku taknaklah ambil biasiswa atau pinjaman untuk tampung pelajaran aku, aku rela bayar sendiri supaya aku tidak terikat dengan mana-mana pihak

UPSI tempat aku bekerja, hari-hari aku datang UPSI (hehe kalau aku tak ke mana-mana lah). Kos perjalanan aku telah dibajetkan tiap-tiap bulan dalam kos dan tiada kos tambahan aku perlu top up untuk sambung belajar. Kalau nak hilang pun ada pergi library ke, jumpa SV ke, duduk bawah pokok di UPSI ke. Janji dalam kawasan, bila Pengarah cari adalah aku kat dalam radar. Aku tidak berkira sangat bab duit ini sebab boleh duduk kais-kais lagi (eleh yeke tak kira). Tapi bab MASA adalah keutamaan aku, sebab antara Perdana Menteri dengan aku, manusia paling buat-buat sibuk adalah aku. Takdelah dengan aku sambung PhD ini aku perlu cipta masa yang lain untuk aku uruskan secara inklusif

AI pulak, menda alah apa ini dalam hidup aku ini. Sebelum ini aku pernah dengar tapi tak pernah nak terokai. Bila bila zaman IR4.0 ini aku terfikir kenapa aku tidak ambil peluang untuk menjadi salah satu SME (subject matter expert) dalam bidang AI ini. Orang kata aku lari bidang dari apa yang aku ceburi selama ini. Eh! Jangan silap ek, AI ini aku jadikan tool untuk aku buat satu framework dalam pengurusan tenaga. Bukan ke bidang kau Mekanikal, Pengurusan Projek dan bukan minat kau dalam Construction Law? 

Mekanikal? Aku dah capai dalam professional aku (Ir.). Pengurusan Projek? Aku dah ada master masa di Universiti Malaya, Insha Allah tahun 2020 aku sit exam untuk Project Management Professional (PMP) pula. Construction Law memang aku minat tetapi aku boleh pergi laluan professional yang ditawarkan diluar dibawah AIAC. 

So, AI adalah satu term yang agak baru dan ianya agak popular sekarang ini untuk diterokai dengan data-data yang aku ada dan networking yang aku ada. Sebab SUSTAINABILITY dalam tenaga ini banyak sangat informasi dan teknologi dan aku harap ianya dapat membantu aku Graduate On Time (GOT) walaupun aku Part Time. Aku dah buat milestone untuk aku capai dan aku perlu dan harus laluinya

Buat isteriku tercinta dan anak-anak tersayang, doakan agar suami dan Papa dapat mengharunginya untuk masa depan kita yang lebih baik. Minta maaf  kalau tiba-tiba mood swing, muka ketat, jadi buang tebiat tiba-tiba. Maafkanlah ye...

Next, aku cerita pasal proposal PhD aku dalam A.I 

Sekian, terima kasih
#day7 MCO Malaysia
24 Mac 2020

Saturday, March 21, 2020

TAHUN 2020 TAHUN TULIS, TULIS DAN TULIS



Assalamualaikum WBT, lama rasanya tidak menulis dalam blog ini. Ada lagi ke orang menulis dalam blog? Lantaklah, ada aku kisah. Tahun 2020 dah masuk hujung bulan Mac dah, nak-nak pulak time kena kurung di rumah pasal isu Covid-19. So, macamlah dalam kepala fikir apa nak dibuatkan sepanjang tempoh kuarantin ini. Fikir punya fikir, terlintas nak update blog yang bersawang. Last duduk menaip blog pada tahun 2014

Aku just nak share dan juga salah satu latihan aku untuk dapatkan momentum untuk menulis dan terus menulis sebab tahun 2020 ini aku dah daftar sebagai PhD student di UPSI. So, untuk meneruskan kelangsungan dan mendapatkan skill menulis, nak tak nak aku kena mulakan dari satu point. Kenapa bila ambil PhD kena nak mula menulis? Bila baca peraturan akademik UPSI, syarat untuk bilangan perkataan dalam thesis perlulah 80,000 hingga 100,000 patah perkataan. Cuba engkau bayangkan apa aku nak tulis sebanyak itu?

So, bermulalah aku gunakan platform ini untuk aku buat sharing perjalanan PhD aku sepanjang tiga tahun yang perlu aku lalui. Mana tahu, akan dibukukan nanti sebagai panduan untuk yang bakal ambil PhD. Mungkin yang akan bertanya, awat sibuk nau nak abil PhD? Sedangkan title professional dah ada lepas itu kerja dan firma konsultan pun dah ada. Tak busy ke? Ada ke masa nak buat PhD? Pada aku yang pertama, kita harung jek dulu, kemudian kita adjust slow-slow. Aku dah rancang nak ambil PhD ini lima tahun lepas masa aku selesaikan Master di UM

Aku buat perancangna lima tahun 2015-2020, ada pillar yang tidak tercapai ada yang tercapai. No worries about that, just proceed what ever u have done before. So untuk tahun 2020-2025 aku perlu review apa yang patut diteruskan atau perlu pillar pencapaian yang lain. Aku dan buat perancangan lima tahun ini dah dua kali, 2010-2015 dan 2015-2020, so apa yang aku tulis seblum ini telah tercapai. Mimpi percumakan, so mimpilah, idamlah apa yang kau inginkan. Tiada yang melarang pun kecuali diri sendiri yang bagi seribu satu alasan.

Next post, aku cerita kenapa aku pilih UPSI untuk sambung PhD dan kenapa aku pilih Artificial Intelligence (A.I) sebagai wadah PhD aku.

Sekian, terima kasih
#day4  MCO Malaysia
21 Mac 2020